Pada pembahasan yang ketiga tentang pacar atau temen? Dua hal ini yang dapat dikatakan sangat penting dalam kehidupan sosial kita. Dalam kehidupan sosial kita, tentu saja yang menjadi perhatian utama kita adalah keluarga. Tetapi, selain keluarga, kita juga membutuhkan pihak ketiga, yaitu pacar? atau sahabat? hehehe.. kayaknya susah banget ya??
Nah, mungkin kebanyakan dari kalian akan memilih sahabat. Cara berpikir seperti ini memang banyak diadopsi oleh orang-orang sekarang, termasuk saya juga hehehehe. Tapi, yang menjadi masalah gimana kalau pacar dan sahabat kita berusaha untuk menjatuhkan kita? Siapakah yang akan kita pilih untuk kita maafkan? Sahabat? ataukah Pacar?
Menurut sebagian besar, yang akan mereka maafkan adalah sahabat mereka, mengapa? karena sahabat bagi mereka adalah penuntun mereka dikala mereka tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi. Sedangkan pacar, tidak lebih hanya untuk memuaskan kebutuhan akan kasih sayang. Nah sama seperti pacar, sahabat juga menaruh kasih dan perhatian kepada sahabat-sahabatnya, tetapi yang menjadi bedanya pacar yang akan menjadi teman hidupnya sampai selama-lamanya, dan hanya maut yang memisahkan.
Disini kita melihat kesamaan antara pacar dan sahabat; yaitu pacar dan sahabat merupakan pihak ketiga yang terdekat dengan kita, dan bedanya ya itu tadi, pacar yang akan menjadi pasangan hidup menemani kita hingga kita mati nanti, dan sahabat pun juga demikian tapi tidak setiap hari. Karena dengan berlalunya waktu, dan kita bersama sahabt-sahabat kita sudah mempunyai kehidupan masing-masing, maka kita pun perlahan-lahan akan melupakan sahabat kita, dan jika mendengar namanya barulah kita akan teringat kembali akan sahabat-sahabat kita.
Nah, sebagai orang Kristen, jika sahabat dan pacar bersekongkol untuk menjatuhkan saya, maka saya akan memaafkan kedua-duanya. Sebab, Tuhan telah memberikan Hukum Kasih untuk kita taati. Pertama-tama, saya juga berpikir untuk memaafkan sahabat saja, tapi saya keliru. Dan dari kekeliruan dan kegagalan saya, maka saya menulisnya untuk memberitahukan kekeliruan saya kepada kalian, sehingga kalian pun tidak jatuh dalam kekeliruan yang sama dengan saya. Jadi, taatilah Hukum Kasih Kristus : "Kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri."
God bless.
No comments:
Post a Comment